Daripada Iri, Mendingan Naikkan Kualitas

Daripada Iri, Mendingan Naikkan Kualitas - "Wah si anu dapet job ini nih, kok aku nggak kebagian ya?" "Wah si itu kok bisa dapet endorse gitu sih? Ih aku juga mau .."

Aku yakin, salah satu dari kita pasti pernah yang namanya iri dengan pencapaian orang lain, iri dengan apa yang bisa didapat oleh orang lain, atau iri soal kenapa orang lain bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari kita.

Yaa, itulah manusia. Kadang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain, padahal nyatanya dia sendiri tak punya kualitas yang cukup baik. Dan iya, ketika kita merasa tinggi, maka disitulah titik dimana kita nggak lagi peka terhadap kemampuan dalam diri kita.

Kita merasa unggul, padahal sejatinya sudah tertinggal jauh. Kita merasa hebat, padahal sejatinya kemampuan kita belum seberapa. Walhasil kita jadi cenderung meremehkan, hingga kemudian dikalahkan oleh mereka yang benar-benar membangun kualitas diri.

Hanya sekedar pengingat untuk diriku sendiri.

Miris Melihat Pendaki Alay

Miris Melihat Pendaki Alay - Aku masih ingat saat dulu kegiatan traveling bukanlah sesuatu yang dianggap populer. Aku juga masih ingat bagaimana status "pecinta alam" yand identik dengan kegiatan mendaki gunung juga bukanlah sesuatu yang amat sangat dibangga-banggakan.

Tapi sekarang, semua nampak berubah. Banyak orang yang melakukan kegiatan traveling semata-mata hanya demi mendapatkan foto hits untuk dipamerkan ke teman-temannya. Dan banyak pula orang yang melakukan kegiatan mendaki gunung, mengaku-ngaku sebagai pecinta alam agar dianggap "keren".

Oke, sebenernya itu sah-sah aja ya. Cuman heran aja, karena nggak sedikit dari mereka itu yang ternyata alay akut dan memang murni melakukannya hanya demi popularitas, atau demi likes di social media.

Ngaku-ngaku pecinta alam, tapi alamnya nggak dijaga. Bikin-bikin tulisan gak jelas tanpa faedah di kertas, lalu ditinggalkan begitu saja di gunung. Sampah-sampah dibiarkan berserakan tanpa dibersihkan dan nggak dibawa lagi turun. Lalu metik bunga langka dan dengan bangganya memamerkan ke-gblk-an nya di social media, padahal bunga itu nyaris punah.

Yang seperti itu pecinta alam? Yang seperti itu namanya pendaki gunung? Mikir plis

Game Online Favoritku: SEAL Online Blades of Destiny

Game Online Favoritku: SEAL Online Blades of Destiny - Sejak dulu aku tuh selalu gampang bosen kalau main game. Sampai kemudian aku kenal yang namanya SEAL Online, yang bisa bikin aku betah untuk pertama kalinya. Game ini jenisnya MMORPG, jadi kita bisa ketemu player lain secara real time.

Entah ya, game ini tuh ngangenin aja. Aku pertama kali main dulu waktu masih sekolah. Terus karena waktu itu game nya nggak "dirawat", keadaannya mengkhawatirkan, akhirnya aku memutuskan untuk nggak main lagi.

Tapi jujur aja, aku selalu pengen balik main lagi. Aku udah coba beberapa game MMORPG lain, tapi entah kenapa cepet bosen juga. Padahal jelas jelas grafisnya lebih bagus dibandingkan dengan SEAL online. Dan sampai suatu ketika, aku denger SEAL Indonesia akhirnya ditutup (mungkin karena udah ditinggal pemain gara-gara nggak diurusin / nggak dirawat itu tadi), dan akupun makin penasaran buat pengen main lagi.

Akhirnya aku memutuskan untuk main lagi, di server internasional yang konon lebih terurus. Dan iya, tenyata memang bener demikian. GM nya sering online, dan cepet menangani masalah. Aku main di server Arus yang lebih sepi, karena pengen main santai.